PRODUKTIVITAS GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE QUARE DI RESORT PEMANGKUAN HUTAN SLAHUNG BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN PONOROGO SELATAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN LAWU DS PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PRODUKTIVITAS GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE QUARE DI RESORT PEMANGKUAN HUTAN SLAHUNG BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN PONOROGO SELATAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN LAWU DS PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR

XML JSON

Salah satu HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang hingga saat ini masih dimanfaatkan yaitu getah pinus yang berasal dari jenis pinus merkussi karena anggap memilki banyak manfaat.Pinus Merkusii merupakan tanaman asli Indonesia yang menghasilkan getah dan jika setelah diolah akan menjadi Gondorukem dan Terpentin.penyadapan getah pinus dapat dilakukan dengan berbagai metode, yang salah satunya adalah dengan metode quare. Teknik penyadapan ini biasanya akan berpengaruh terhadap hasil dari getah itu sendiri atau yang dikenal dengan istilah produktivitas getah. Metodee quare merupakan sistim penyadapan yang paling sederhana bila dibandingkan dengan metode penyadapan lainnya dimana metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.Kelebihan metode Quare adalah alat yang digunakan murah dan mudah untuk diaplikasikan sehingga pelaksanaan kerja lebih efisien.PKL dilaksanakan di KPH Lawu Ds, BKPH Ponorogo Selatan, RPH Slahung.Tujuan dari praktek kerja lapangan adalah mengatahui produktivitas getah pinus di RPH Slahung, BKPH Ponorogo Selatan KPH Lawu Ds Jawa Timur yang dilakukan dengan penyadapan metode quare.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam praktek kerja lapang adalah metode onbservasi, wawancara, studi pustaka dan dokumtasi.Produksi sadapan getah pinus tahun 2024 di RPH Slahung dari2 anak petak dengan luas sadapan 78,85ha yang didalamnya terdapat 18.602 pohon pinus yang siap disadap. Rencana tahun ini juga sebesar 78,10 kg, sedangkan penerimaan yang diangkut hanya sebanyak 9.000 kg atau 1,33% dan sisa persedian sebanyak 110 kg atau 1,396% getah pinus. Kesimpulan dapat ditarik bahwa produktivitas getah pinus menggunakan metode quare di RPH Slahung dipengaruhi oleh Pelaksanaan setiap tahapan kegiatan dengan baik dan benar. Adapun tahapan tersebut meliputi: Perencanaan dan pengorganisasian, persiapan lapangan, persiapan pelaksanaan, pelaksanaan penyadapan.Pemberian stimulansia asam harus memperhatikan konsentrasi bahan asam yang digunakan karena jika konsentrasinya terlalu rendahakan kurang efektif, sebaliknya, jika konsentrasinya terlalu tinggi, dapat mengakibatkan kayu pohon pinus menjadi kering


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
KRISANTUS MAIKO - Personal Name
Student ID
192385059
Dosen Pembimbing
Adrin, S.Hut, M.Si - - Dosen Pembimbing 1
Dr. Jeriels Matatula, S.Hut., M.Sc - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH 24
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya