LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI UPTD KPH WILAYAH KABUPATEN MANGGARAI
XML JSONHutan merupakan suatu kawasan luas yang didominasi oleh tumbuhan berkayu, semak, paku pakuan, rumput, jamur dan lainnya yang membentuk suatu kesatuan yang saling mempengaruhi. Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut, Untuk mengetahui dan melaksanakan aspek aspek yang termasuk dalam kegiatan manajemen hutan, kegiatan sivikultur dan kegiatan teknologi hasil hutan. Metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Bidang manajemen hutan meliputi kegiatan HKmdengan luasan kawasan Hkm 175 Ha, dan masing-masing Kepala Keluarga (KK) mendapat 1 Ha untuk dikelola menggunakan sistem penanaman tumpang sari. Tanaman yang paling dominan pada areal lahan tersebut ialah tanaman kopi, karena wilayah kabupaten Manggarai merupakan wilayah penghasil kopi dengan harga pasar 1 kg Rp. 35.000. Masyarakat desa Golo Worok juga menanam tanaman lain yakni, tanaman semusim yang ditanam di bawah tegakan seperti seperti jahe dan kunyit dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm dan tanaman perkebunan seperti nangka, pisang, cengkeh, advokad, jambu, ubi kayu, dan bawang merah yang menggunakan jarak tanam 2m x 2m serta terdapat tanaman kehutanan seperti mahoni(Swetenia mahagoni) sengon (Albize chinensis), ampupu (Eucalyptus urophilla) dan suren (Toona) dengan jarak tanam 3 m x 3 m yang berfungsi sebagai pagar atau tanaman pelindung. Bidang silvikultur meliputi kegiatan penanaman. Praktek pada bidang silvikultur ini adalah kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Denganluas keseluruhan 2 Ha dan luas lahan yang di gunakan untuk penanaman ialah 1 Ha dengan jumalah 1000 anakan dan jarak tanam 3 m x 3 m. , dengan jenis tanaman yang ditanam adalah anakan Ara (Ficus carica), anakan kayu manis (Cinnamomun ferum)dan anakan ngantol (Ngantol lingo). Bidang teknologi hasil hutan terdiri atas dua yaitu teknologi hasil hutan kayu dan teknologi hasil hutan non kayu. Kegiatan teknologi hasil hutan kayu ialah penggergajian kayu. Dengan pengolahan penggergajian Kayu dari kayu bulat menjadi bahan kayu setengah jadi seperti papan, balok, dan kusen. Kegiatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK. Kegiatan pengolahan porang menghasilkan chips porang yang siap di pasarkan dikemas dalam karung 100 kg. Kegiatan ekowisata ini lebih terfokus pada pembuatan dan menyiapkan sarana dan prasarana. Pelaksanaan dari kegiatan ekowisata itu yakni membuat tulisan(papan informasi), serta menyiapkan fasilitas seperti toilet, tempat istrahat bagi pengunjung, dan membuat tempat sampah yang terbuat dari bambu, serta membuat lopo.
Detail Information
| Item Type |
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
|
|---|---|
| Penulis |
ANJELINA DUE - Personal Name
|
| Student ID |
172385011
|
| Dosen Pembimbing |
Laurentius D. Wisnu Wardhana, S.Hut., M.Si - - Dosen Pembimbing 1
Yofris Puay, S.Hut.,M.Sc - - Dosen Pembimbing 2 |
| Penguji | |
| Kode Prodi PDDIKTI |
54453
|
| Edisi |
Published
|
| Departement |
KEHUTANAN
|
| Kontributor |
UPA. Perpustakaan Politani Kupang - Kontributor
|
| Bahasa |
Indonesia
|
| Penerbit | POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG., 2020 |
| Edisi |
Published
|
| Subyek | |
| No Panggil |
MSDH ANJ 20
|
| Copyright |
Individu Penulis
|
| Doi |







