PENYUSUNAN RENCANA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) RUTENG (RESORT GOLO LUSANG)

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PENYUSUNAN RENCANA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) RUTENG (RESORT GOLO LUSANG)

XML JSON

Hutan Ruteng pada awalnya berstatus hutan lindung seluas 17.857,60 hektar dan hutan produksi terbatas seluas 14. 388 hektar yang saat ini berada di wilayah Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur. Potensi kekayaan spesies terutama jenis burung, fungsi hidrologi untuk kota Ruteng dan Borong serta wisata alam pegunungan hutan hujan tropis yang menarik dan mudah diakses oleh wisatawan menjadi dasar penetapan kawasan Hutan Ruteng seluas 32.248,60 hektar menjadi Taman Wisata Alam dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 456/Kpts-II/1993 tanggal 24 Agustus 1993. TWA Ruteng saat ini berada di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur yang berkedudukan di Kupang. Tujuan dari praktek kerja lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui tahapan penyusunan perencanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Resort I Golo Lusang TWA Ruteng. Prektek kerja lapangan ini dimulai pada tangal 23 Mey 2022 Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan PKL ini antara lain Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil kegiatan PKL terkait tahapan penyusunan perencanaan rehailitasi hutan dan lahan di Resort I Golo Lusang TWA Ruteng, yang dimulai dari survei loksi, yang dimana luas keseluruhan kawasan TWA Ruteng mencapai 32.248,60 ha, dari luasan ini terdapat 75 ha yang mengalami kerusakan akibat kebakaran. Dari luasan tersebut diadakan kegiatan penanaman yang dibagi menjadi 3 blok tanam dengan luasan masing-masing blok 25 ha, setiap blok dikelilingi patok batas sejumlah 20 patok sehingga jumlah patok yang dibutuhkan dari 3 blok sebanyak 60 patok. Adapun Pola tanam yang digunakan dengan menyesuaikan kemiringan lereng yaitu pola tanam jalur dengan mengikuti arah garis kontur, dengan komuditi tanaman yang digunakan dalam rehabilitasi (penanaman) yaitu Ngantol, Namut, Cambit Poco, dan Lince Timung dengan jarak tanam setiap tanaman 3 x 3 meter dan membutuhkan bibit/anakan sebanyak 83.333 bibit. Berdasarkan rencana penyusunan angaran kegiatan penanaman membutuhkan biaya sebesar Rp. 4.293.075.000.000.


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
MARTHEN BATE TAWELA - Personal Name
Student ID
192385075
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH MAR 23
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya