LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN JATI PLUS PERHUTANI (JPP) DI RPH WUNGU, BKPH DUNGUS, KPH MADIUN, PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL II JAWA TIMUR
XML JSONJati Plus Perhutani (JPP) dikembangkan melalui proses pemuliaan pohon lalu diperbanyak melalui teknik kultur jaringan, kebun benih klonal dan stek pucuk. Kelebihan JPP dibandingkan jati konvensional adalah pada umur yang sama, diameter batang JPP hampir dua kali lebih besar dari diameter batang jati konvensional dan dalam setahun ketinggian JPP dapat mencapai 8 meter, selain itu jati konvensional penebangannya mencapai 40 tahun sedangkan JPP penebangannya pada usia 10-20 tahun. Pemeliharaan JPP merupakan rangkaian kegiatan silvikultur intensif dalam rangka usaha merawat dan menjaga JPP dari gangguan yang dapat merusak serta merugikan pertumbuhan serta memperbaiki kualitas JPP. Penanaman jati plus perhutani dengan menggunakan metode tumpang sari adalah dengan mengkombinasi tanaman pokok dengan tanaman semusim dengan tujuan di samping mendapatkan hasil kayu, juga dapat diperoleh hasil jangka pendek seperti jagung, kacang tanah, dan kacang panjang. Selain itu, kelebihan metode tumpang sari yaitu pemanfaatan lahan kosong di antara tanaman pokok sehingga dapat meningkatkan efektifitas pemanfaatan sinar matahari, air serta nutrisi tanah, dan menghalangi pertumbuhan gulma. Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini untuk mempelajari tahapantahapan penanaman dan pemeliharaan JPP di RPH Wungu, BKPH Dungus, KPH Madiun. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari tanggal 29 Februari sampai 26 Mei 2024, Kegiatan penanaman dan pemeliharaan jati plus perhutani JPP bertempat di seksi perencanaan hutan (SPH) II Madiun, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dungus, Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Sukun, dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pulung, Kesatuan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Wungu. Secara khusus, Kegiatan Penanaman dan Pemeliharaan Jati Plus dilakukan di RPH Wungu, 25 Maret – 26 Maret 2024. Yang berlangsung di bulan Maret dengan menggunakan metode observasi langsung serta studi pustaka, meliputi beberapa kegiatan, yaitu : (1) Pembersihan gulma dari JPP, karena gulma merupakan saingan JPP dalam memperoleh cahaya, air, dan unsur hara dalam tanah. (2) Penyulaman JPP adalah kegiatan penanaman kembali JPP untuk menggantikan JPP yang mati/akan mati. (3) Pendangiran untuk memperbaiki aerasi tanah, menahan laju api bila terjadi kebakaran, membantu mengurangi penguapan air dan tanah pada musim kemarau dan membantu tanaman JPP agar tidak tergenang air jika terjadi hujan. (4) Pemupukan yang bertujuan untuk memberikan nutrisi/unsur hara kepada JPP yang diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada awal penanaman bibit dan setelah kegiatan pendangiran atau pada musim kemarau yaitu sekitar bulan September dan Oktober. Penanaman dan pemeliharaan jati plus perhutani JPP, dalam pengambilan bibit harus sesuai syarat dengan tinggi 20 cm – 30 cm, batang lurus, daun hijau, tidak terserang hama dan penyakit. Penanaman jati plus lubang berukuran 40 cm x 40 cm, kedalaman lubang 30 cm.
Detail Information
| Item Type |
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
|
|---|---|
| Penulis |
YURIUS BILI - Personal Name
|
| Student ID |
2123805047
|
| Dosen Pembimbing |
Fabianus Ranta, S.Hut., M.Si - - Dosen Pembimbing 1
Ramses V. Elim, S.Si., M.Si - - Dosen Pembimbing 2 |
| Penguji | |
| Kode Prodi PDDIKTI |
54453
|
| Edisi |
Published
|
| Departement |
KEHUTANAN
|
| Kontributor |
UPA. Perpustakaan Politani Kupang - Kontributor
|
| Bahasa |
Indonesia
|
| Penerbit | POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG., 2024 |
| Edisi |
Published
|
| Subyek | |
| No Panggil |
MSDH YUR 24
|
| Copyright |
Individu Penulis
|
| Doi |







