PRAKTEK KERJA LAPANG DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PRAKTEK KERJA LAPANG DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

XML JSON

Hutan merupakan salah satu modal alamiah (naturalcapitals) yang sangat penting sebagai sumberdaya alam (naturalresources) dan sumber dari beragam jasa ekosistem/lingkungan (ecosystemservices) yang dibutukan manusia dan makhluk hidup lainnya. Keberadaan produk dan jasa yang disediakan hutan seperti kayu, hasil hutan bukan kayu, air, biodiversitas, udara bersih, serapan karbon, wisata alam, dan sebagainya menjadi bagian dari kebutuhan penting kehidupan manusia. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah agar mahasiswa: Mempelajari tentang Bidang Manajemen Hutan, Bidang Silvikultur, dan teknologi hasil hutan di UPT KPH Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kegiatan Praktek Kerja Lapang di rencanakan selama 3 (bulan) di UPT KPH Wilayah Kabupaten TTS. Akan tetapi karena pandemi covid 19 kegiatan praktek lapang dipercepat selama 1 (satu) bulan dimulai dari tanggal 24 Februari sampai dengan 25 Maret 2020. Praktek Kerja Lapang ini manggunakan dua metode dalam pengambilan datanya yaitu metode Primer dan metode Sekunder. Adapun teknik pengumpulan datanya yaitu manggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan Studi Literatur. Manajemen hutan yang dilaksanakan di lapangan mendapatkan data inventarisasi hutan dengan memperoleh hasil pengolahan data inventarisasi hutan tegakan mahoni diperoleh angka-angka dalam galat baku dan taksiran volume Rata￾rata per ha pada taraf kepercayaan 95% untuk seluruh tegakan menjadi indikator tingkat ketelitian suatu pendugaan. Dari perhitungan nilai presentase galat diperoleh nilai sebesar 160% yang artinya data volume setiap pu/contoh yang diamati sangat beragam sehingga standart deviasinya tinggi. Dari perhitungan di atas nilai galat baku sebesar 3,83 atau nilai presentase galat adalah 160% yang berarti rendahnya tingkat ketelitian suatu pendugaan. Indikasi rendahnya ketelitian terindikasi/dilihat dari data yang heterogen setiap PU dan hasil selisih taksiran volume maksimum dan minimum tegakan yang besar yaitu 1.737,92 m3 . Rendahnya tingkat ketelitian dapat dikurangi atau diminimalisir dengan cara memperbanyak petak contoh atau petak ukur. Dalam hal ini dengan cara memperbesar Intensitas Samplingnya. Silvikultur adalah praktik pengendalian proses permudaan (penanaman), pertumbuhan, komposisi, kesehatan, dan kualitas suatu hutan demi mencapai aspek￾aspek ekologi dan ekonomi yang diharapkan. Silvikultur yang dilaksanakan di lapangan memperoleh hasil yaitu kegiatan persemaian, pembersihan lahan, penanaman dan keamanan hutan. Teknologi hasil Hutan yang dilaksanakan di lapangan memperoleh hasil yaitu penggerggajian kayu dan Hasil hutan non memproleh hasil yaitu budidaya lebah madu. Keuntungan Bersih merupakan Pendapatan (Rp. 6.000,000) dikurangi dengan Biaya (Rp. 2.318.700) sehingga keuntungan bersih yang diperoleh selama satu tahun adalah Rp. 3.681.300.


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
MARIA ELISABETH BEKA MEO - Personal Name
Student ID
172385050
Dosen Pembimbing
Laurentius D. Wisnu Wardana, S.Hut., M.Si - - Dosen Pembimbing 1
Emi Renoat, S.Pd., MA - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH MAR 20
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya