PENGELOLAAN MAMAR OLEH MASYARAKAT DI DESA OESUSU KECAMATAN TAKARI KABUPATEN KUPANG

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PENGELOLAAN MAMAR OLEH MASYARAKAT DI DESA OESUSU KECAMATAN TAKARI KABUPATEN KUPANG

XML JSON

Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Undang￾undang No. 41 tahun 1999) tentang kehutanan. Lokasi mamar memiliki makna strategis karena merupakan simbol dari adanya sumber mata air, perkampungan penduduk dan legistimasi pemilikan lahan. Karena itu sampai saat ini praktek pengelolaan mamar masih bersifat komunal atau kepercayaan masyarakat terhadap keyanikanan nenek moyang dan model pengelolaan seperti ini memberikan dampak positif terhadap pengamanan dari berbagai ancaman terutama manusia dan kebakaran. Keberlanjutan mamar yang tinggi merupakan indikasi bahwa sistem ini memiliki nilai bermanfaat bagi masyarakat baik aspek ekonomi, sosial budaya maupun ekologi. Manfaat sosial dari produksi sistem mamar adalah berkaitan dengan adat istiadat atau budaya masyarakat Timor, yaitu tanaman pinang (Arecha cathecu) dan tanaman siri (Piper battle) yang memiliki makna sosial dan adat istiadat yang tinggi. Kontribusi mamar telah membawa dampak yang sangat besar bagi peningkatan pendapatan keluarga dan dengan adanya mamar telah membawa perubahan ekonomi keluarga dimana dari usaha tersebut memperoleh tambahan penghasilan. Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di Desa Oesusu bertujuan untuk mengetahui pengelolaan mamar. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 22 Februari-22 Mei 2021. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan pada Praktek Kerja Lapang yaitu wawancara, observasi, praktek langsung dan studi pustaka. Pengelolaan mamar yang ada di Desa Oesusu masih memakai sistem Agroforestry tradisional, karena masih berdasarkan pengetahuan secaraturun￾temurun. Adapun tujuan dibangunya lahan mamar adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidup baik pada saat sekarang maupun secara berkelanjutan. Hasil pengelolaan mamar terdapat tiga komponen jenis tanaman penyusun yaitu tanaman kehutanan (Mahoni, Jati, Mangga, Lamtoro), tanaman pertanian (Pisang, Pepaya, Kangkung, Salada), dan tanaman peternakan (King grass dan jenis tanaman peternakan lain ada pada tanaman kehutanan serta pertanian, seperti Lamtoro dan Ubi kayu). Jenis tanaman yang paling dominan untuk dipanen yaitu pisang, kelapa, pinang dan siri.


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
Student ID
182385015
Dosen Pembimbing
Fabianus Ranta, S.Hut., M.Si - - Dosen Pembimbing 1
Adrin, S.Hut, M.Si - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH BAR 21
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya