IDENTIFIKASI JENIS DAN POLA TANAMAN DALAM SISTEM AGROFORESTRI DI KECAMATAN GOLEWA BARAT, KABUPATEN NGADA

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

IDENTIFIKASI JENIS DAN POLA TANAMAN DALAM SISTEM AGROFORESTRI DI KECAMATAN GOLEWA BARAT, KABUPATEN NGADA

XML JSON

Agroforestry merupakan salah satu sistem pengelolahan lahan yang telah dipraktekkan oleh petani terutama di daerah tropis. Sistem ini diterapkan dalam berbagai bentuk tergantung pada kondisi biofisik, sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Sistem pengelolaan sumber daya alam yang dinamis dan berbasis ekologis melalui penanaman pohon di lahan dan di bentang lahan pertanian, menciptakan keragaman dan mempertahankan produksi untuk meningkatkan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi para pengguna lahan di semua tingkat disebut agroforestri Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan secara umum selama 3 bulan mulai dari tanggal 22 Februari hingga 22 Mei 2021 di Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada. Kegiatan PKL dilaksanakan dalam rangka mengidentifikasi jenis dan pola tanaman dalam system agroforestry di Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada. Metode PKL dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari Praktek Kerja Lapang ini adalah mengetahui kondisi lahan, potensi volume tegakan, vegetasi yang banyak dikembangkan serta pola penanaman yang berkembang dalam lahan agroforestri di Kecamatan Golewa Barat. Agroforestry di Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada menerapkan sistem agroforestry yang mengkombinasikan tanaman pertanian dan perkebunan, pepohonan serta pakan ternak. Tanaman pertanian dan perkebunan seperti cengkeh (Syzygium aromaticum), kemiri (Aleurites mollucanus), kelapa (Cocos nucifera), padi (Oryza sativa), jahe (Zingiber officinale), jagung (Zea mays), kopi (Coffea), talas (Colosasia esculante), dan sayuran-sayuran. Tanaman pepohonan diantaranya ampupu (Ecalyptus urophylla), albasia (Paraseriaanthes falctaria) mahoni (Swietenia mahagoni), jati putih (Gmelina arborea) dan surem (Toona ciliata). Tanaman pakan ternak yang di jumpai adalah king grass (Pennisetum purpuphoides). Berdasarkan perhitungan jumlah potensi volume pohon di Kecamatan Golewa Barat sebagai berikut: Desa Be’a Pawe luas lahan 1.359 ha dan jumlah potensi volume tegakan pohon di desa tersebut adalah 199.908,9 m3 ≤ v ≤ 387.315 m3 /ha, Desa Turekisa luas lahan 840 ha dan jumlah potensi volume pohon 78.57 m3 ≤ v ≤ 192.297 m3 /ha, Desa Watunay luas lahan 452 ha dan jumlah potensi volume pohon 20.400 m3 ≤ v ≤ 83.767,5 m3 /ha, Desa Sobo I luas lahan 400 ha dan jumlah potensi volume pohon 28.040 m3 ≤ v ≤ 83.560 m3 /ha, Desa Rakateda I luas lahan 608 ha dan jumlah potensi volume pohon 12,62 m3 ≤ vii v ≤ 181.336 m3 /ha, Desa Dizi Gedha luas lahan 1290 ha dan jumlah potensi volume pohon 30.734,25 m3 ≤ v ≤ 209.786,25 m3 /ha, Kelurahan Mangulewa luas lahan 759 ha dan jumlah potensi volume pohon 1.802,625 m3 ≤ v ≤ 96.184,275 m3 /ha, Desa Rakateda II luas lahan 1.394 ha dan jumlah potensi volume pohon - 1.150,05 m3 ≤ v ≤ 234.540,5 m3 /ha, Desa Sobo luas lahan 962 ha dan jumlah potensi volume pohon 13,375 m3 /ha ≤ v ≤ 204,625 m3 /ha, Desa Rakalaba luas lahan 1357 ha dan jumlah potensi volume pohon 37.012.175 m3 ≤ v ≤ 304.341.175 m3 /ha.


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
MARIA WEA - Personal Name
Student ID
182385063
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH MAR 21
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya