IDENTIFIKASI JENIS PAKAN LEBAH Apis cerana DI KELOMPOK TANI GEMBIRA, DESA UIBOA KECAMATAN SEMAU SELATAN

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

IDENTIFIKASI JENIS PAKAN LEBAH Apis cerana DI KELOMPOK TANI GEMBIRA, DESA UIBOA KECAMATAN SEMAU SELATAN

XML JSON

Desa Uiboa merupakan salah satu desa yang melakukan kegiatan budidaya lebah Apis cerana. Desa ini terletak di Kecamatan Semau Selatan Kabupaten Kupang, dan menjadi lokasi dilaksanakannya kegiatan PKL dengan judul “Identifikasi Jenis Pakan Lebah Apis cerana di Kelompok Tani Gembira Desa Uiboa Kecamatan Semau Selatan. Warisno (1996), mengemukakan bahwa Apis cerana merupakan lebah madu yang tersebar di wilayah Asia, lebah madu jenis ini dapat dibudidayakan secara tradisional dalam glodok maupun secara modern yang dibudidayakan dalam kotak atau stup. Metode yang digunakan adalah metode line plot sampling atau metode garis berpetak. Metode garis berpetak merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan pola sistematik dimana terdapat jalur-jalur yang berisi petak ukur dan dibatasi dengan jarak antar petak ukur. Titik ikat yang digunakan yaitu lokasi penempatan stup atau kotak lebah Apis cerana. Intensitas sampling yang digunakan sebesar 1,12 % dengan panjang jalur 900 m sehingga jumlah petak ukur yang dibuat sebanyak 72 petak ukur, kemudian jalur yang dibuat sebanyak 6 jalur, setiap jalur terdiri dari 12 petak ukur dengan jarak antar petak ukur 55 m. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi terdapat 23 jenis tumbuhan di sekitar lokasi budidaya lebah Apis cerana. Diantara jenis tersebut ditemukan 21 jenis tumbuhan sumber pakan lebah baik penghasil nektar, pollen atau keduanya. Tumbuhan pakan terdiri dari 8 jenis yang merupakan tanaman kehutanan, 2 jenis tanaman perkebunan, 7 jenis yang merupakan tanaman pertanian, 2 jenis lainnya merupakan jenis semak, dan terdapat 2 jenis tanaman hias. Jenis-jenis tumbuhan pakan lebah yang ditemukan yaitu jati (Tectona grandis), kesambi (Schleichra oleosa), lontar (Borassus flabellifer), gamal (Gliricidia sepium), kula (Phytolaca dioica), lamtoro (Leucaena leucocephala), bidara (Ziziphus mauritiana), asam (Tamarindus indica), mangga (Gliricidia sepium), jambu mente (Anacardium occcidentale), papaya (Carica papaya), kelor (Marunga oleifera), kemangi (Ocimum basilicum), cabai (Capsicum sp.), labu kuning (Cucurbila moschata), jagung (Zea mays), bunga pukul delapan (Turnera sabulata), bunga ungu (Celosia argenta), kumus (Triumfetta pentandra) dan putri malu (Mimosa pudica). Hasil analisis vegetasi menunjukan bahwa nilai INP tertinggi pada tingkat pohon adalah jambu mente (Anarcadium occidentale) dengan INP sebesar 56,3 %. Diikuti dengan jenis gamal (Gliricidia sepium) dengan INP sebesar 38,6 %. Vegetasi tingkat tiang jenis INP tertinggi yaitu jambu mente (Anacardium occcidentale) dengan INP sebesar 73,4 %. Diikuti jenis gamal dengan INP sebesar 70,3 %. Vegetasi tingkat pancang yang paling dominan yaitu jenis gamal (Gliricidia sepium) dengan INP sebesar 85,3 %. Untuk vegetasi tingkat semai jenis yang paling dominan yaitu jenis gamal (Gliricidia sepium) dengan nilai INP sebesar 85,2 %.


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
REGINALDUS SUPARJO - Personal Name
Student ID
182385081
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH REG 21
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya