POTENSI EKOWISATA AIR TERJUN TAPLEL OESUSU DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS HUTAN DIKLAT SISIMENI SANAM

Detail Cantuman

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

POTENSI EKOWISATA AIR TERJUN TAPLEL OESUSU DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS HUTAN DIKLAT SISIMENI SANAM

XML JSON

Potensi ekowisata adalah, kemampuan dari objek ekowisata (objek wisata yang berbasisi alam) yang memungkinan untuk dikembangkan. Program destinasi wisata membuka peluang bagi tempat-tempat yang memiliki keindahan alam namum belum berkembang. Peluang lainnya adalah tren wisatawan sekarang yang lebih menginginkan kegiatan alami. Penetapan ini bertujuan menjadikan Provinsi NTT sebagai pintu gerbang Asia Pasifik. Hal ini didukung dengan potensi alam, keunikan budaya dan masyarakat seperti Taman Nasional Komodo, Danau Tiga Warna/Kelimutu, Tradisi Pasola, Air Terjun, pantai dan keindahan wisata alam lainnya. Pulau Timor tidak hanya indah akan pantainya saja pesona alam yang memiliki destinasi adalah Wisata Air Terjun Taplel di Kabupaten Kupang Kecamatan Takari Desa Oesusu. Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah mengetahui potensi ekowisata dan mengetahui model pengelolaan ekowisata Air Terjun Taplel yang dikelola oleh KHDTK Hutan Diklat Sisimeni Sanam. Praktek Kerja Lapang ini mulai pada tanggal 22 Februari - 22 Mei 2021, Praktek Kerja Lapang ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu data sekunder dan primer, adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi langsung di lokasi, dokumentasi dan studi pustaka dan analisis potensi objek menggunakan Analisis ODTWA Dirjen PHKA Tahun 2003 sesuai dengan nilai yang telah ditentukan oleh masing-masing kriteria. Hasil dari Praktek Kerja Lapang (PKL) Secara umum potensi unggulan yang terdapat di KHDTK Hutan Diklat Sisimeni Sanam adalah potensi hasil hutan bukan kayu, potensi hasil hutan kayu, potensi tumbuhan khas NTT, dan potensi jasa lingkungan dan ekowisata. Penilaian potensi ekowisata air terjun taplel terdiri dari beberapa penilaian seperti daya tarik yang diberi bobot penilaian 6, aksebilitas yang diberi bobot penilaian 5 dan sarana dan prasarana yang diberi bobot 3 yang ditemukan dalam radius 15 km dari lokasi air terjun Taplel. Untuk hasil penilaian dari ketiga kriteria tersebut memperoleh tingkat potensi 81,85% yang artinya objek ekowisata air terjun Taplel layak v dikembangkan. Model pengelolaan ekowisata Air Terjun Taplel yang diperoleh dari hasil observasi langsung di lapangan dan wawancara kepada tim pengelola mengatakan bahwa model pengelolaan masih bersifat sederhana dengan membangun beberapa fasilitas di blok ekowisata. Kesimpulan dari hasil Praktek Kerja Lapang di KHDTK Hutan Diklat Sisimeni Sanam ekowisata air terjun taplel sangat berpotensi dan layak dikembangkan dan disarankan kepada tim pengelola selalu memperhatikan dan melindungi kawasan ekowisata air terjun Taplel agar tetap terjaga kealamiannya.


Detail Information

Item Type
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Penulis
MARIA CHAROLINA TIMBU - Personal Name
Student ID
182385056
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54453
Edisi
Published
Departement
KEHUTANAN
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG : KUPANG.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
MSDH MAR 21
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya